AS Sumbang Rp1,6 Triliun untuk Sistem Deteksi Terowongan Israel
Amerika Serikat (AS) dan Israel masing-masing memberikan investasi sebesar USD120 juta atau sekira Rp1.6 triliun untuk membuat sistem deteksi terowongan bawah tanah, yang pihak Israel katakan demi menjaga perbatasan mereka.
Dilaporkan, Perusahaan Israel telah mengembangkan sistem untuk mendeteksi terowongan bawah tanah di sekitar perbatasan Gaza semenjak pertengahan 2000. Pada tahun 2005 dan 2006, beberapa perusahaan sempat berhasil membuat dua sistem namun dianggap gagal.
Namun, usaha pembuatan sistem ini makin meningkat pada tahun 2014, ketika wilayah Gaza semakin memanas. Karena pada tahun 2014 dilaporkan kelompok militan Hamas membangun terowongan bawah tanah yang digunakan untuk mengangkut tentara dan senjata.
Pihak Israel juga mengklaim bahwa terdapat jalur terowongan bawah tanah di sekitar perbatasan Israel yang mereka sebut ‘terowongan teror’, yang dikatakan sering digunakan untuk melancarkan serangan kejutan ke wilayah Israel.
Saat ini tujuan utama dari militer Israel adalah untuk menghancurkan terowongan-terowongan ini.
Sebagaimana dilansir dari Russian Today, Jumat (5/2/2016), media Israel Ynet mewartakan bahwa dibutuhkan suntikan dana sebesar USD120 juta untuk beberapa tahun ke depan demi menyelesaikan proyek pembuatan sistem tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan AS Robert Work dikabarkan ketika mengunjungi Israel pada pertengahan Januari telah menyetujui untuk memberikan suntikan dana dan pada awalnya akan memberikan USD40 juta untuk menutupi dana operasional untuk tahap awal proyek pembangunan sistem ini.
Dikabarkan, sistem ini akan melibatkan ratusan sensor yang akan mendeteksi suara di bawah tanah dan perangkat lunak komputer yang akan melacak sinyal pergerakan di bawah tanah.
0 comments:
Post a Comment