Laporan media mengatakan, beberapa gedung runtuh di kota Tainan, termasuk paling sedikit satu kompleks perumahan. Badan Peneliti Geologi AS mengatakan, gempa menghantam sekitar 10 kilometer di bawah tanah, kira-kira 31 kilometer tenggara Tainan, kota yang berpenduduk hampir 2 juta orang.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan, tidak ada bahaya tsunami yang akan terjadi. Taiwan membentang di dekat persimpangan dua pelat tektonik dan secara berkala terkena gempa bumi.
Tim Penyelamat di kota Tainan, Taiwan selatan menarik keluar 221 orang dan tiga korban tewas dari komplek perumahan bertingkat tinggi yang runtuh, ketika gempa berkekuatan 6,4 SR melanda sebelum Sabtu (6/2) dini hari. Korban gempa lainnya terjebak di dalam.
Petugas pemadam kebakaran dan tentara bergegas dengan tangga, derek dan peralatan lainnya ke bangunan yang terlipat dan membentuk tumpukan puing dan besi seperti akordeon , serta menyelamatkan para korban selamat namun masih tercengang itu.
Pusat tanggap darurat mengatakan kepada kantor berita The Associated Press, tiga orang tewas , termasuk seorang bayi berusia 10 hari, seorang wanita berusia 55 tahun dan seorang pria 50 tahun.
Kantor berita resmi Taiwan mengatakan, bayi dan seorang laki-laki ditarik keluar dari lantai 17 bangunan perumahan Wei Guan dan keduanya kemudian dinyatakan tewas. Badan itu mengatakan, 92 keluarga yang total berjumlah 256 orang tinggal di dalam bangunan itu.
Puluhan orang lainnya telah diselamatkan dan diungsikan ke tempat yang aman dari pasar dan bangunan berlantai tujuh yang rusak parah, menurut kantor berita Central News Agency.
Sebuah gedung bank juga miring, tapi tidak ada korban luka yang dilaporkan. Kebanyakan orang sedang tidur ketika gempa melanda sekitar pukul 4 subuh waktu setempat. Menurut Survei Geologi AS, gempa melanda sekitar 36 kilometer tenggara Yujing, dan sekitar 10 kilometer di bawah tanah.
0 comments:
Post a Comment