PBB hari Rabu (3/2) menghentikan pembicaraan perdamaian yang diliputi perpecahan di Jenewa sampai akhir Februari.
Pembicaraan perdamaian Suriah yang berlangsung di Jenewa, Swiss dihentikan sampai akhir Februari.
Utusan PBB Staffan de Mistura, yang menengahi dan melakukan
pembahasan dengan wakil-wakil Presiden Suriah Bashar al-Asad, dan
kelompok oposisi, mengatakan, penundaan sampai 25 Februari merupakan
istirahat sementara dan bukan akhir dari upaya perdamaian Suriah.
Penghentian sementara datang sementara tentara Suriah mengklaim
fihaknya berhasil mengakhiri pendudukan dua desa Syiah di Aleppo, dan
memberi pemerintah Asad sebuah kemenangan besar.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan, tentara Suriah dan milisi
Shiah berhasil mematahkan blockade pembrontak selama tiga tahun di
sekeliling Nubul dan Zahra. Kekalahan pembrontak ini memungkinkan
pasukan Suriah menguasai rute suplai dari Aleppo ke perbatasan Turki.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Rabu
(3/2) mengatakan, Rusia tidak akan menghentikan serangan udara di Suriah
sampai organisasi teroris di sana berhasil dikalahkan.
Lavrov spesifik menyebut Jabhat al-Nusra, organisasi terkait
al-Qaida, sebagai sasaran serangan ini, dan katanya, dia tidak melihat
alasan mengapa hal itu harus dihentikan.
Rusia dikecam oleh fihak Barat karena serangan udara di Suriah,
katanya, Rusia memusatkan perhatian pada pembrontak oposisi yang melawan
Assad, dan bukan militant ISIS. Hal ini berulang kali dibantah oleh
Rusia.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment