Sering menahan hasrat ingin BAB buat perut buncit? Ini alasannya
SIPUTBALAPAN - Secara sederhana buang air besar (BAB) adalah sesuatu yang baik bagi kesehatan. Tetapi, keadaan tertentu mendorong kita untuk menahan diri untuk tidak segera menuju toilet ketika hasrat ingin membuang kotoran itu melanda. Menahan hasrat ini memang cukup sulit, tetapi apakah kamu pernah bertanya apakah yang kamu lakukan tersebut berefek bagi kesehatan kamu?
Pertama, kotoran (tinja) adalah kombinasi dari limbah makanan dan bakteri sebagai hasil dari proses pencernaan. Setelah mengonsumsi makanan, tubuh setidaknya membutuhkan waktu sekitar 53 jam untuk mengolah makanan sejak kamu memasukkan makanan dalam mulut hingga ia keluar sebagai tinja.
Makanan akan menghabiskan waktu sekitar 40 jam di usus besar. Saat makanan telah selesai dicerna, maka dubur akan membentang dan mengirim sinyal komplek ke otak bahwa ini adalah saat yang tepat buat kamu menuju di toilet.
Jadwal dan frekuensi seseorang untuk buang air besar berbeda-beda. Yang penting untuk diperhatikan adalah keteraturan kamu mengunjungi toilet untuk menyetorkan tinja kamu. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh ketika kamu menahan hasrat untuk membuang kotoran tersebut?
Pada saat kamu menahannya, limbah pencernaan kamu akan kembali ke usus dan akan menyerap banyak air hingga kamu mengeluarkannya. Menahan keinginan untuk buang air besar dapat menyebabkan kamu mengalami sembelit.
Ini karena semakin lama kamu menahan kotoran di usus, maka ia akan menyerap semakin banyak air dan akan membuatnya sulit untuk dikeluarkan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan di usus karena saat kamu akan mengeluarkannya kamu akan memberikan tekanan yang kuat pada usus.
Selain itu, menahan hasrat buang air besar juga dapat menyebabkan perut menjadi buncit dan masalah dengan keteraturan buang air besar nantinya. Seperti yang dilansir melalui greatist.com, menahan kotoran di usus dapat menyebabkan perut menjadi buncit,.
Penyebabnya adalah ketika kamu menahan di usus, otot-otot rektum akan meregang dan mengirimkan sinyal ke otak untuk berhenti merespon dorongan untuk mengeluarkan tinja. Hal ini dapat menyebabkan pengosongan usus besar yang lebih lambat dari yang seharusnya. Itulah yang menyebabkan perut terlihat sedikit mencuat
0 comments:
Post a Comment